Jumat, 01 Oktober 2010

Matangkan Penyelesaian Akhir

Para pemain Persib mendapat porsi latihan khusus menyelesaikan peluang yang dimiliki harus menjadi gol. Materi latihan seperti itu menjadi perhatian pelatih Jovo Cukovic pada sesi uji coba lapangan Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jumat (1/10) pagi, dalam rangka persiapan menghadapi Deltras Sidoarjo, Sabtu (2/10) malam.

Pada sesi uji coba tersebut, Jovo kembali menekankan para pemain untuk berani bermain satu dan dua sentuhan dari lini tengah serta kedua sayap. Jika bola dari sayap, harus diakhirinya dengan umpan silang. Para striker, Christian Gonzalez, Pablo Frances, Airlangga Sutjipto, Rachmat Afandi diharuskan bisa menceploskan bola umpan dari sayap.

Latihan ini dibagi dalam dua grup. Grup satu beroperasi di sektor kanan. Materi pemainnya adalah Atep dan Baihaki Khaizan. Mereka melakukan kombinasi umpan satu dan dua sentuhan dengan Eka Ramdani. Grup dua sektor kanan dihuni M.Agung, Gilang Angga Kusuma, dan Dias Angga berkombinasi dengan Jejen Zaenal. Begitupun di sektor kiri melakukan hal yang serupa. Grup satu dihuni Hariono dan Isnan Ali. Grup dua dipercayakan kepada Munadi, Siswanto, dan Shahril Ishak. Kedua sektor tersebut harus berkoordinasi untuk melakukan penyerangan melalui perubahan arah bola dari sayap kanan dan kiri lapangan. Untuk lini depan, grup satu ditempati duet Pablo dan Gonzales, serta Airlangga berduet dengan Rachmat di grup dua. Mereka harus melakukan penyelesaian akhir dari serangkaian kombinasi umpan-umpan pendek dan umpan silang.


Meski porsi latihan hanya dilakukan selama satu jam, para pemain kesulitan konsentrasi karena cuaca yang begitu panas dan menguras tenaga. Bahkan, sempat terjadi ketegangan antara Jovo Cuckovic dan Pablo karena salah komunikasi. Namun perdebatan tidak berlangsung lama, karena ovo dan Pablo akhirnya ada kesepahaman persepsi setelah keduanya berdiskusi, dan Jovo mempraktikkan langsung intruksi yang dia maksud.

Pelatih asal Serbia itu mengatakan bahwa bahwa faktor utama yang menjadi kendala adalah keterbatasnya komunikasi saat mengutarakan instruksi kepada pemain. "Saya memang sadar bahwa bahasa menjadi kendala bagi saya dan pemain. Namun itu bukan masalah besar. Lagipula ketika di lapangan sangat wajar ada sedikit perbedaan pendapat antara saya dan pemain. Tentang penyelesaian akhir, semua penyerang memiliki karakter dan cara masing-masing untuk mencetak gol. Kami selaku pelatih hanya mengintruksikan solusi yang terbaik, karena sebagai tim kami harus bekerja bersama-sama menjalankan strategi dan taktik agar bisa mencapai hasil yang terbaik," ujar Jovo.

Ia menyatakan hubungan dengan Pablo baik-baik saja dan tidak ada masalah. Perbedaan pendapat hal yang wajar. Paling penting adalah pencapaian solusi dari perbedaan tersebut. "Saya memang pelatih keras, tetapi itu hanya di lapangan. Terpenting apa yang saya intruksikan, mereka dapat mengerti, dan pada saat pertandingan hal itu dijalankan oleh mereka," ujarnya sambil tersenyum.

Robby mengatakan Dengan lapangan yang kurang baik, menyulitkan pemain untuk dapat posisi yang baik untuk melakukan tendangan langsung ketika menerima bola. Mau tidak mau sebelum melakukan penyelesaian akhir, para penyerang harus mengkontrol bola terlebih dahulu agar lebih sempurna. "Tidak semua umpan silang yang diberikan oleh gelandang serang itu sempurna, terkadang penyerang harus memperhitungkan jarak dan waktu dan arah datangnya bola," kata Robby.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar