Selasa, 05 Oktober 2010

JADWAL PERSIB BANDUNG DI ISL 2010/2011


Putaran I
28 Sep 2010
Persela vs Persib 1-1
Away Live 15:30 ANTV
02 Oct 2010 Deltras vs Persib 4-1
Away Live 19:00 ANTV
16 Oct 2010 Persib vs Persiba
Home
Live 19:00 ANTV
23 Oct 2010 Persib vs PSM
Home Live 19:00 ANTV
30 Oct 2010 Persija vs Persib
Away Live 19:00 ANTV
02 Nov 2010 PSPS vs Persib
Away Live 15:30 ANTV
02 Jan 2011
Sriwijaya FC vs Persib
Away Live 15:30 ANTV
05 Jan 2011 Persib vs Persibo
Home Live 15:30 ANTV
08 Jan 2011
Persib vs Persijap

Home Live 19:00 ANTV
16 Jan 2011
Bontang FC vs Persib
Away -
20 Jan 2011
Persisam vs Persib
Away Live 15:30 ANTV
23 Jan 2011 Persib vs Arema
Home Live 19:00 ANTV
26 Jan 2011 Persib vs Persema

Home Live 15:30 ANTV
30 Jan 2011 Persiwa vs Persib
Away -
02 Feb 2011
Persipura vs Persib
Away -
06 Feb 2011
Persib vs Pelita Jaya

Home Live 15:30 ANTV
09 Feb 2011
Persib vs Semen Padang

Home Live 15:30 ANTV





Putaran II
07 Mar 2011
Pelita Jaya vs Persib
Away -
10 Mar 2011
Semen Padang vs Persib
Away -
19 Mar 2011
Persib vs Persiwa
Home -
23 Mar 2011 Persib vs Persipura
Home -
27 Mar 2011 Persema vs Persib
Away
30 Mar 2011 Arema vs Persib

Away -
02 Apr 2011
Persib vs Bontang FC

Home -
05 Apr 2011
Persib vs Persisam

Home -
08 Apr 2011 Persib vs Sriwijaya FC

Home -
17 Apr 2011 Persibo vs Persib
Away -
23 Apr 2011 Persijap vs Persib
Away -
07 Mei 2011
Persib vs Persija

Home -
11 Mei 2011 Persib vs PSPS
Home -
01 Jun 2011
Persiba vs Persib
Away -
04 Jun 2011
PSM vs Persib
Away -
14 Jun 2011
Persib vs Persela
Home -
19 Jun 2011
Persib vs Deltras

Home -

*Jadwal sewaktu-waktu bisa berubah

Sabtu, 02 Oktober 2010

Kalah 4-1, Persib Bawa 1 Poin

Tim Persib menelan kekalahan cukup telak 4-1 dari Deltras pada Kompetisi Djarum Liga Super Indonesia (DLSI) 2010-2011, di Stadion Gelora Delta, Sabtu (2/10). Pada Tur Jatim ini, Persib pulang ke Bandung membawa 1 poin hasil seri melawan Persela.

Pada babak pertama permainan dikuasai Deltras, tetapi Persib bisa memaksa pertandingan tanpa gol. Namun, pada babak kedua, konsentrasi para pemain mulai pecah. Pemain belakang terlalu berani memainkan bola di lini pertahanan, sehingga bisa direbut pemain Deltras. Kiper Markus Haris Maulana berebutan bola dengan Marcio Souza, sambil menjatuhkan badannya. Namun, wasit Johny Farera menyatakan Markus melakukan pelanggaran sehingga ada hukuman penalti bagi Persib pada menit 48.

Striker Cristiano Lopez mengeksekusi penalti dengan sempurna sehingga skor menjadi 1-0. Setelah gol itu, Eka Ramdani dkk. mulai panik. Di lini belakang, Nova melakukan belunder. Ia bermaksud membuang bola lambung ke kotak penalti dengan sundulan, tetapi justru mengarah kepada Marcio Souza. Bola yang memantul liar langsung ditendang Souza dan tak bisa ditepis Markus. Skor 2-0.

Setelah tertinggal 0-2, permainan makin tidak menentu. Hampir semua pemain panik. Hal itu membuat "playmaker" Deltras, Danilo Fernando makin menguasai lini tengah. Deltras terus melakukan tekanan. Pada menit 62, Lopez kembali membuat gol melalui sundulan. Para pemain Persib sempat melakukan protes karena menganggap Lopez dalam posisi offside. Namun, wasit bergeming dan mengesahkan gol tersebut.

Danilo mencetak gol terakhir setelah bisa melewati Maman Abdurahman dan langsung berhadapan dengan Markus. Ia mengecoh Markus dengan menendang bola ke pojak kanan gawang. Persib bisa memperkecil ketinggalan melalui gol Pablo Frances pada menit 78 memanfaatkan kesalahan kiper Yanuar. Frances bisa merebut bola yang akan dibuang Yanuar

Jumat, 01 Oktober 2010

PRAKIRAAN FORMASI DELTRAS vs PERSIB

PRAKIRAAN FORMASI DELTRAS vs PERSIB

Waspadai Bola-Bola Mati

  • Next Match Senior

  • Next Match U21

Prediksi Pertandingan
Waspadai Bola-Bola Mati

Deltras telah menorehkan prestasi gemilang pada awal kompetisi dengan mengalahkan Sriwijaya FC 3-1. Fakta itu yang membuat Persib dalam posisi tidak mudah menjalani laga Sabtu (2/10). Deltras telah membuktikan bisa mengalahkan tim kuat yang sebelumnya menjuarai Inter Island dan Community Shield. Kelebihan Deltras adalah semangat juang para pemain untuk memenangkan pertandingan. Mereka tampil tidak kenal lelah dan selalu mengejar pemain Sriwijaya FC yang menguasai bola.

Strategi seperti itu, bisa jadi diterapkan untuk meredam Eka Ramdani dkk. Deltras tidak ingin membuat pemain Persib lama menguasai bola karena secara materi pemain, "Pangeran Biru" lebih unggul. Dari sisi teknis, Deltras masih mengandalkan pemain senior dan cukup matang pengalaman di kompetisi. Di lini belakang masih ada "Bejo" Sugiantoto dan Anang Ma'ruf. Di lini depan ada Marcio Souza dan Gustavo Lopes, serta di lini tengah ada Denillo Fernando.

Perlu diwaspadai adalah insting mencetak gol Souza yang masih tajam. Ia sulit untuk "dilumpuhkan" karena rajin bergerak. Kehebatan dalam mengeksekusi bola-bola mati tidak ada yang meragukan. Ketika melawan Sriwijaya FC, beberapa kali tendangan dia bisa melewati pagar hidup dan mengarah tepat ke gawang, tetapi berhasil ditepis kiper. Namun, sebuah sundulan hasil Souza hasil umpan pojok menghasilkan gol.

Oleh karena itu, para pemain belakang Persib jangan sampai mudah membuat pelanggaran di daerah pertahanan sendiri. Lebih baik melakukan "delay" daripada terlalu berani merebut bola agar tidak terjadi pelanggaran. Jika Deltras sudah memiliki keuntungan tendangan bebas, akan sangat berbahaya bagi Persib.

Satu hal lagi, Hariono harus bisa "mematikan" Danillo karena pemain ini merupakan otak serangan Deltras, sehingga serangan "The Lobster" terputus di tengah. Tidak perlu berkecil hati main di Deltras. Tetap bermain penuh semangat dan jalankan instruksi pelatih Jovo Cuckovic sebaik mungkin. Faktor usia sejumlah pemain senior Deltras merupakan sisi kelemahan yang perlu dimanfaatkan Eka Ramdani dkk.

Matangkan Penyelesaian Akhir

Para pemain Persib mendapat porsi latihan khusus menyelesaikan peluang yang dimiliki harus menjadi gol. Materi latihan seperti itu menjadi perhatian pelatih Jovo Cukovic pada sesi uji coba lapangan Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jumat (1/10) pagi, dalam rangka persiapan menghadapi Deltras Sidoarjo, Sabtu (2/10) malam.

Pada sesi uji coba tersebut, Jovo kembali menekankan para pemain untuk berani bermain satu dan dua sentuhan dari lini tengah serta kedua sayap. Jika bola dari sayap, harus diakhirinya dengan umpan silang. Para striker, Christian Gonzalez, Pablo Frances, Airlangga Sutjipto, Rachmat Afandi diharuskan bisa menceploskan bola umpan dari sayap.

Latihan ini dibagi dalam dua grup. Grup satu beroperasi di sektor kanan. Materi pemainnya adalah Atep dan Baihaki Khaizan. Mereka melakukan kombinasi umpan satu dan dua sentuhan dengan Eka Ramdani. Grup dua sektor kanan dihuni M.Agung, Gilang Angga Kusuma, dan Dias Angga berkombinasi dengan Jejen Zaenal. Begitupun di sektor kiri melakukan hal yang serupa. Grup satu dihuni Hariono dan Isnan Ali. Grup dua dipercayakan kepada Munadi, Siswanto, dan Shahril Ishak. Kedua sektor tersebut harus berkoordinasi untuk melakukan penyerangan melalui perubahan arah bola dari sayap kanan dan kiri lapangan. Untuk lini depan, grup satu ditempati duet Pablo dan Gonzales, serta Airlangga berduet dengan Rachmat di grup dua. Mereka harus melakukan penyelesaian akhir dari serangkaian kombinasi umpan-umpan pendek dan umpan silang.


Meski porsi latihan hanya dilakukan selama satu jam, para pemain kesulitan konsentrasi karena cuaca yang begitu panas dan menguras tenaga. Bahkan, sempat terjadi ketegangan antara Jovo Cuckovic dan Pablo karena salah komunikasi. Namun perdebatan tidak berlangsung lama, karena ovo dan Pablo akhirnya ada kesepahaman persepsi setelah keduanya berdiskusi, dan Jovo mempraktikkan langsung intruksi yang dia maksud.

Pelatih asal Serbia itu mengatakan bahwa bahwa faktor utama yang menjadi kendala adalah keterbatasnya komunikasi saat mengutarakan instruksi kepada pemain. "Saya memang sadar bahwa bahasa menjadi kendala bagi saya dan pemain. Namun itu bukan masalah besar. Lagipula ketika di lapangan sangat wajar ada sedikit perbedaan pendapat antara saya dan pemain. Tentang penyelesaian akhir, semua penyerang memiliki karakter dan cara masing-masing untuk mencetak gol. Kami selaku pelatih hanya mengintruksikan solusi yang terbaik, karena sebagai tim kami harus bekerja bersama-sama menjalankan strategi dan taktik agar bisa mencapai hasil yang terbaik," ujar Jovo.

Ia menyatakan hubungan dengan Pablo baik-baik saja dan tidak ada masalah. Perbedaan pendapat hal yang wajar. Paling penting adalah pencapaian solusi dari perbedaan tersebut. "Saya memang pelatih keras, tetapi itu hanya di lapangan. Terpenting apa yang saya intruksikan, mereka dapat mengerti, dan pada saat pertandingan hal itu dijalankan oleh mereka," ujarnya sambil tersenyum.

Robby mengatakan Dengan lapangan yang kurang baik, menyulitkan pemain untuk dapat posisi yang baik untuk melakukan tendangan langsung ketika menerima bola. Mau tidak mau sebelum melakukan penyelesaian akhir, para penyerang harus mengkontrol bola terlebih dahulu agar lebih sempurna. "Tidak semua umpan silang yang diberikan oleh gelandang serang itu sempurna, terkadang penyerang harus memperhitungkan jarak dan waktu dan arah datangnya bola," kata Robby.

Hariono Akan Bermain Normal

Gelandang bertahan Hariono akan tetap bermain normal saat melawan mantan klubnya, Deltras Sidoarjo, Sabtu (2/10). Meski dia dibesarkan Deltras bersama pelatih Jaya Hartono pada Liga Indonesia 2007-2008, pemain yang dijuluki "Gattuso" itu tetap akan bersikap profesional mementingkan klub yang dibela saat ini. Bahkan, Hariono sudah diingatkan keluarganya untuk mementingkan Persib karena saat ini membela "Pangeran Biru".

"Saya tidak begitu banyak mengenal materi pemain Deltras sekarang. Banyak perubahan mulai dari pemain hingga ofisial. Saya memang dulu di Deltras, tetapi sekarang di Persib. Otomatis saya harus bermain sepenuh hati untuk Persib," ujar Hariono.


Hariono juga tidak khawatir soal penonton di Stadion Gelora Delta. Menurut dia, suporter di Sidoarjo tidak sefanatik bobotoh. Tim yang bermain bagus, akan mendapat dukungan dari penonton di dalam stadion, sekalipun itu tim tamu. Begitu juga dengan tim tuan rumah, jika bermain buruk akan mendapat cemoohan. "Atmosfer sepakbola di sini berbeda dengan Bandung. Kalau di Bandung, Persib main jelek akan terus mendapat dukungan," katanya.

Karakter Hariono adalah bermain keras. Terkadang banyak yang mempresepsikan sudah menjurus kasar. Atas prilaku tersebut, Hariono memang sempat mendapat sanksi dari Komisi Disiplin. Namun, melawan Deltras atau tim manapun, dia tidak akan mengubah gaya permainannya. Ia akan tetap bermain keras, tetapi tetap memerhatikan nilai-nilai sportifitas. Untuk itu, dia juga mengingatkan para pemain Persib lain bisa tampil penuh semangat dan tidak takut bermain keras. Apalagi, pemain Deltras juga bermain keras dan ngotot ketika mengalahkan Sriwijaya FC 3-1. Bukan tidak mungkin, Deltras akan menerapkan strategi yang sama saat melawan Persib.